
Brum Blog, Jakarta -- Hampir dua tahun berlalu sejak kehadiran Lamborghini New Huracan Performante, merek asal Italia tersebut kini meluncurkan penerusnya, New Huracan Evo 2019. Supercar ini dipastikan akan menampakan wujudnya pada Maret ini lewat gelaran pameran otomotif Geneva International Motor Show 2019.
Lamborghini rencananya akan mulai merilis model ini ke pasaran pada pertengahan 2019 dengan bandrol mulai USD 261.274 atau sekitar Rp3,7 miliar untuk harga di kawasan Eropa dan Amerika. Bagi yang berdompet tebal dan tertarik meminangnya, berikut beberapa keistimewaan dari fitur si ”banteng ngamuk” terbaru ini yang akan bikin Anda terpesona.
Soal mesin, sudah pasti buas. New Huracan Evo dibekali mesin V10 berkapasitas 5,2 liter yang sanggup memuntahkan tenaga 640 hp. Lewat penggerak all wheel drive, akselerasi dari 0 – 100 km/jam bisa dilahap hanya dalam 2,9 detik dengan top speed mencapai 325 km/jam.

Salah satu fitur menarik supercar ini adalah Capture a Pic yang hadir sebagai opsi. Mobil ini dilengkapi sistem telemetri dual-kamera baru pada layar sentuh infotainment 8,4 inci. Saat melaju, kamera on boards dapat menangkap pemandangan dari depan mobil dan juga di dalam kabin. Rekaman kamera ini dilengkapi peta GPS dari setiap putaran, termasuk titik kecepatan maksimum dan G-force reading.
Ketika mengintip kabin, Anda tidak akan menemukan tombol. Fungsinya kini digantikan layar yang memberikan banyak informasi dan hiburan. Berkat fitur ini, ruang dasbor lebih bersih serta desain kabin lebih sederhana. Lamborghini menyebut kecanggihan fitur layaknya menggunakan smartphone.
Fitur menarik lain adalah kehadiran desain diffuser yang lebih besar guna meningkatkan aliran udara pada groundclearance lewat penggunaan deflektor baru. Boot spoiler-nya memiliki slot yang membantu meningkatkan downforce dan stabilitas buritan, serta menarik udara panas dari mesin.

Evo juga telah mengadopsi knalpot ganda high exit. Dengan pipa lebih pendek dari engine dan peredam suara yang lebih ringkas, gelegar suara Evo tidak hanya lebih keras, namun juga lebih garang.
Pada model tertentu, akan hadir fitur rear wheel steering. Saat melaju pada kecepatan rendah, roda belakang berbelok ke arah berlawanan dengan roda depan untuk kemampuan manuver yang lebih besar. Pada kecepatan yang lebih tinggi, roda belakang mengarah ke arah yang sama agar mobil berjalan lebih stabil. Fitur ini dikendalikan oleh prosesor pusat LDVI terbaru yang lebih canggih.
Lamborghini juga telah meningkatkan kinerja sensor sasis untuk pengalaman presisi berkendara yang lebih nyaman. Hal ini juga didukung penambahan peredam suspensi magnetik untuk respons lebih sempurna.