
Brum Blog, Jakarta -- Menteri Perindustrian Indonesia, Bpk. Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pengurangan pajak super akan dirilis sekitar Juni 2019. Ini berarti jika perusahaan yang telah atau ingin membangun Pusat Penelitian dan Pengembangan di Indonesia, juga terlibat dalam pendidikan kejuruan dan program ekspor mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan 200% insentif pajak. Ini terkait dengan ambisi dari Pemerintah Indonesia untuk masuk sebagai Top 10 dalam kekuatan ekonomi global pada tahun 2030.
Program ini sebenarnya adalah berita baik bagi industri otomotif, karena juga terkait dengan apa yang diinginkan OEM dan dengan insentif dan dukungan besar dari Pemerintah ini, membuat segalanya menjadi lebih pasti. Indonesia, tidak ada yang berpendapat bahwa Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN. Untuk YTD April 2019 di Indonesia tidak kurang dari 259.159 mobil dijual secara partai besar sementara Thailand, sebagai pasar terbesar kedua di ASEAN, mendapat 183.826 mobil dijual diikuti oleh Malaysia dengan 176.448 mobil.
Kondisi ini lebih dari cukup sebagai alasan yang sah mengapa OEM harus berinvestasi di Indonesia karena selalu masuk akal untuk memproduksi produk di tempat di mana ada permintaan dan jika dari sini, produk mereka dapat diekspor ke global, itu pasti akan seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Jadi kita dapat melihat bahwa beberapa OEM besar seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Wuling, BMW, Mitsubishi, Suzuki, Nissan, Datsun, DFSK dan sebagainya sudah berinvestasi di Indonesia untuk membuat mobil Made in Indonesia atau setidaknya dirakit secara lokal, dan tentunya akan lebih dengan beberapa OEM yang berpotensi berinvestasi di Indonesia di masa depan seperti Hyundai, BYD, GAC Motor, Volkswagen dan banyak lagi.
Karena Indonesia ingin meningkatkan pasar ekspor dengan membuka begitu banyak tujuan pasar baru, itu akan menjadi lebih baik. Untuk sudut pandang OEM, ia dapat merebut pasar domestik dan ekspor dengan banyak insentif di depan, sedangkan untuk Pemerintah, akan semakin banyak kendaraan buatan Indonesia secara global yang persis seperti yang diinginkan oleh Pemerintah - solusi win win yang sempurna.
Tetapi Pemerintah Indonesia tidak ingin memperlambat, Pemerintah menuntut lebih banyak investasi OEM di Pusat Penelitian dan Pengembangan tidak hanya untuk membangun rasa kendaraan Indonesia tetapi juga untuk tujuan peningkatan kapasitas karena Indonesia sekarang ingin meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi tantangan global, jadi penelitian dan pengembangan ini sangat penting. Itu sebabnya Pemerintah benar-benar ingin memberikan insentif besar untuk mewujudkannya dan OEM berjanji untuk mendukung inisiatif hebat ini.
Beberapa OEM bahkan sudah memiliki pusat penelitian dan pengembangan seperti Astra Daihatsu Motor dan Honda Research and Development, dengan insentif besar ini, itu harus menjadi katalisator yang besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat Penelitian dan Pengembangan di ASEAN. Kita akan lihat bersama!